Selasa, 01 Mei 2012
Jumat, 20 April 2012
Jumat, 13 April 2012
Jatuh Cinta Pada Kakak Kelas
oleh Nurul Musripah
Dari ufuk timur matahari mulai terbit untuk menyinari hari-hariku yang indah ini. Ayam jago pun mulai berkokok seolah-olah membangunkanku dari tidur nyenyakku ini. Aku pun segera terbangun dari tidurku dan mulai bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah. Tibalah aku di sekolah, bel jam pertama pun sudah berbunyi, kini tiba saatnya aku untuk mengikuti pelajaran. Aku pun mengikuti KBM dari jam pertama sampai jam terakhir dengan lancar. Ini adalah jam pelajaran terakhir, dan suara bel jam terakhir pun berbunyi dan seolah-olah memanggilku. Aku pun mulai berkemas-kemas untuk pulang.`
Pada suatu ketika saat aku mau pulang sekolah. Teman ku si Riska dan si Izna mengajakku untuk makan siang di sebuah warung makan yang tempatnya tidak jauh dari sekolahanku. Aku pun segera bergegas dan beranjak pergi bersama Izna dan Riska ke warung makan tersebut. Ketika aku dan teman-teman asyik menikmati menu makan siang ini. Tiba-tiba datanglah dua orang cowok yang menghampiriku dan teman-temanku. Aku pun tidak tau siapa mereka berdua. Eh... ternyata mereka berdua adalah teman sekelasnya Izna tetangga dekatku. Mereka pun bercakap-cakap pada Izna (berhubung aku tidak mengenalnya, aku hanya diam dan cuek aja, hehehe .. ... ..) . ‘’Dalam hati berkata kayaknya aku pernah liat dari salah satu cowok itu, tapi dimana ya ...????”. Aku pun mulai ingat, bahwa cowok itu yang pernah sekelas dengan ku waktu UTS. Beberapa menit kemudian cowok itu pergi. Sesaat setelah kedua cowok itu pergi. Izna bilang padaku bahwa salah satu teman cowoknya tadi itu pengen berkenalan denganku. Aku bengong dengan tatapan kosong. “apa hebatnya aku, kenapa dia pengen berkenalan denganku” .
Setelah aku selesai makan. Aku dan temanku pun bergegas untuk pulang kerumah. Beberapa saat setelah aku berada dirumah. Salah satu teman cowoknya Izna yang ingin berkenalan denganku mengSMS Izna. cowok itu pun bertanya-tanya tentang aku pada Izna, lalu cowok itu meminta nomer Hpku, Izna pun meminta izin pada ku “bolehkah temanku ini meminta nomer Hp mu ???”. aku pun menjawab “iya ,,,, boleh aja asal nomer Hpku tidak disebar-sebarin pada orang lain. (hehehe.... lumayan buat temen SMS an).
Beberapa menit kemudian cowok itu langsung SMS aku, karena ini nomer baru di Hpku aku pun bartanya “maaf ini siapa ya ...???”. (dengan pertanyaan yang begitu penasaraan). Cowok itu membalas SMSku “aku teman cowok sekelasnya Izna yang tadi ketemu di warung makan”.
“Oh ..... kamu , ku kira siapa...??? “ aku membalas SMSnya. Cowok itu pun mulai bertanya-tanya nama dan dimana rumahku . aku menjawabnya “ namaku nurul dan rumahku bersebelahan dengan rumahnya Izna, aku pun bertanya namamu siapa ????”. anak cowok itu membalasnya lagi “namaku evit ...!!!”.
Seiring berjalannya waktu, aku pun bertanya-tanya kepada si Riska tentang cowok itu. Ternyata dia adalah anak kelas XII IPS 4 yang juga termasuk salah satu genk whelededt’s. Genk tersebut kebanyakan anaknya “nakal-nakal”. Aku pun masih merasa ragu saat berkenalan dengannya.
Beberapa minggu kemudian, anak itu mengajak aku untuk bertemuan. Tetapi aku selalu menghindar, karena aku masih malu. Keesokan harinya, ketika aku sedang menggerjakan tugas dengan riska tiba-tiba Evit datang dan menghampiriku, tetapi aku cuek padanya.
Pada suatu ketika aku pun sedang berada diwarnet sedang asik FB an, aku mengSMS Evit,” katanya kamu mau menggungkapkan isi hatinya langsung dihadapanku, coba buktikan..... aku sekarang ada diwarnet”. Evit pun datang menghampiriku dan mengungkapkan perasaannya langsung padaku, lalu aku menjawab” aku belum bisa menjadi cewekmu , aku pengen mengenal mu lebih dekat lagi ..!!!”. Evit pun tampak kecewa dengan jawaban ku ini. Kemudian Evit pun bilang “Iya sudallah...kalau begitu, aku pergi dulu”. Akan tetapi sesampainya dirumah aku pun berubah pikiran, aku mengSMS Evit dan aku bilang padanya “kalau aku mau jadi ceweknya asalkan kamu mau merubah sifat mu”. Evit pun membalas SMS ku “iya.... aku mau merubah sifat ku menjadi lebih baik lagi”. Akhirnya kita berdua pacaran dan sampai sekarang.
Mukjizat itu ada
oleh Yemima
Angel Karmoy adalah seorang artis yang ceria,cantik,pandai,polos,ramah,dan baik hati. Pokoknya si Cik Angel Karamoy beda dari artis lainnya yang sudah datang di gereja Bethel Indonesia Comal karena perilaku dia yang tidak sombong dan ramah sehingga banyak yang menyukai dia . Angel adalah anak ke 2 dari 7 bersaudara .
Saat itu Angel bercerita kepada semua orang di mimbar gereja ,sesudah dia membawakan beberapa lagu-lagu yang dinyanyikannya. Angel menceritakan bahwa pada saat dirinya hendak beranjak berumur 17 tahun pada saat dia kelas 1 SMA dia mempunyai keinginan kepada papi angel. Si Angel bilang kepada Papi,
”papi sebentar lagi angel ulang tahun yang ke 17 tahun,angel mau dong buat KTP,buat SIM trus kalau udah punya SIM angel boleh dong minta hadiah mobil pi?”
Lalu papi Angel menjawab dengan senyum bahagia “iya Angel sayang kamu kalau mau minta sesuatu apapun jangan sama papi tapi sama Bapa di surga Tuhan Yesus yang mampu memberkati papi,kalau Tuhan memberkati papi kan papi juga tentunya akan memberkati Angel “.
Dengna senyuman dia berkata”iyaa oke papi pasti dong ,angel sayang papi “.
Sebelum Angel ulang tahun di jauh-jauh bulan ulang tahun dia, Angel yang lagi di sekolah mendengar kabar kalau papi nya jatuh kecelakaan karena terpeleset dan akhirnya papi Angel harus masuk rumah sakit .Angel akhirnya langsung pulang, dia hanya bisa teriak dan menangis melihat keadaan papinya yang terbaring di ruang ICU . Dokter hanya menyuruh dia dan keluarga dari papi Angel menunggu di luar tunggu ICU ,tapi waktu itu dia masuk saja ke ruang ICU tanpa menggunakan baju yang diharuskan untuk masuk ruang tersebut. Akhirnya dokter dengan belas kasihan mengijinkan Angel untuk masuk ke ruangan ICU papinya .
Angel terus menangis dan teriak sambil memandangi dan meratapi monitor detak jantung papinya , dia terus menangis sambil meratapi monitor yang ada di depannya. Sekian lama dia terus berdoa dan berharap pada Tuhan
“Tuhan.. aku percaya jika papi akan sembuh ,sekarang juag sembuhkan dan pulihkan papi ,tetapi jika tidak aku percaya biarlah kehendakMu yang jadi Tuhan “
Saat itu waktu terus berjalan , detak jantung papi Angel yang ada di monitor itu semakin menjadi mendatar dan lemah,akhirnya papi Angel dipanggil Tuhan (meninggal). Sebelum papi Angel dipanggil Tuhan ,dia hanya berharap dan terus mendoakan papinya dan berkata,
”Tuhan yang terpenting di sini sekarang sembuhkan papi Tuhan aku lebih baik tidak membeli mobil aku hanya ingin Kau sembuhkan papi ,papi berharga banget buat Angel ,Tuhan ..angel sayang papi.....” Itu ungkapan angel sebelum papi dia harus meninggal.
Waktu pun terus berjalan, kehidupan dia sering dia lalui bersama mami nya dan adik-adiknya. Suatu hari, dia hanya mempunyai uang 50.000 untuk satu minggu bersama mami an adik-adiknya. Sampai biaya sekolah adik-adiknya menunggak sudah dua bulan lamanya. Angel terus berharap dan percaya pada Tuhan bahwa Tuhan mempunyai rencana indah bagi dirinya. Keesokan harinya ada seorang yang menelpon mami Angel
“Mami Angel boleh bicara dengan Angel Karamoy ,tolong suruh dia datang ke tempat casting besok pagi dan kami tunggu kedatangan dia”.
Akhirnya mami Angel terkejut dan menceritakannya kepada Angel sampai dia tak percaya akan perkataan maminya. Hari pun tiba namun Angel tidak mempunyai uang sama sekali untuk menuju ke tempat syuting itu,namun hanya ada kata yang terungkap oleh maminya,
”Mami bagaimana mungkin Angel bisa terpanggil menjadi artis,dari keluarga papi mami kan ngga ada keturunan artis dan angel saat ini tak mempunyai apapun....”
Namun dengan iman Angel bergegas berangkat menuju ke tempat syuting itu dengan penuh harapan dan doa ada pertolongan Tuhan yang datang.
Sesampai di tempat casting Angel dipanggil oleh sutradara , sutradara menginginkan Angel untuk menjadi peran utama dalam film yang akan dibuatnya dengan 240 episode dengan biaya 150 juta per episodenya. Angel sangat bersyukur akan kepercayaan iman yang memeliharanya , karena dia selalu yakin akan perkataan dan firman Tuhan bahwa bagi TUHAN YESUS KRISTUS tidak ada yng mustahil!!!!
Candeolo
Oleh M.Arif Sugandi
Suatu ketika petang mulai menggantikan padang (kayak makanan aje). Bajuri pulang dari mengembala kambing yang menjadi aktivitas sehari-harinya. Bajuri mulai menghitung kambing-kambingnya. 1,2,3,4,5... “nak, sudah hampir maghrib”, suara bokap Bajuri dari kejauhan. “iya, bentar! Lagi masukin kambing beh”, teriak Bajuri. “cepatan dikit, ntar ada candeolo”, melanjutkan memperingati.
Setelah semua kambing masuk, Bajuri segera masuk pintu belakang rumahnya yang agak jauh dari kandangnya. Sampai di rumah Bajuri langsung membersihkan diri setelah seharian mengembala kambing-kambingnya. Di ruang tengah keluarganya masih menonton TV, selesai mandi Bajuri ikut bergabung dengan keluarganya sambil menikmati cemilan. Jam berikutnya cuma dihabiskan untuk istirahat di depan TV.
Sudah mulai larut malam, adeknya tertidur duluan kemudian disusul ibunya dan tak lama kemudian bapaknya terlelap. Bajuri yang sendirian tidak ada teman nonton mulai bosan dan segera mematikan TV dan lampu menyusul tidur. Lain tempat juga lain cerita. Maling yang sudah mempersiapkan segala sesuatu untuk mencuri kambing Bajuri, mulai menjalankan tugas. Pakaian serba hitam. Macan juga yang sedari tadi menuggu malam tiba, sudah ingin menyantap kambing Bajuri yang gendut-gendut. Macan dengan kekuatan penuh sampai duluan di kandang.
“mbek.. mbek.. mbek..”, kambing yamg melihat macan mulai ketakutan minta tolong.
“gue macan cowok, bukan mbak-mbak”, macan sewot.
“mbek... mbek...”, kambing terus minta pertolongan.
“kan gue udah bilang! gue macan cowok bukan mbak-mbak!”, macan semakin sewot.
“mbek.......”, kambing kelelahan.
“Lo itu mau gue makan! Diam!” .
Kambing terus minta tolong, lalu datanglah maling. Maling yang baru datang tidak melihat macan yang ada di sebelahnya. Langsung saja maling memasukan targetnya dalam karung besar yang dibawanya. Di perjalanan pulang maling merasa kecapekan karena barang bawaannya berat banget. Ketika sudah jauh dari TKP, maling mulai mengeluarkan curiannya dari karung besar. Dan apa yang terjadi? (syur... sayur...kata penjual sayur). BUKAN!!! Maling kaget, bukannya yang keluar kambing malah seekor macan kekar (baca: gay). Jangan-jangan ini candeolo yang tadi gue dengar waktu gue mata-matain di sekitar kandang. Pikir macan ketakutan.
Secara bersamaan macan lari karena mengira itu candeolo dan maling yang juga ketakutan karena perubahan wujud kambing menjadi macan kekar. Maling langsung naik pohon di dekatnya. Macan lari ke hutan langsung melapor ke teman-temannya.
“woi! Gue tadi mau berburu, eh.. malah di bilang mbak-mbak sama kambing sialan”, ucap macan yang masih ketakutan melihat candeolo.
“hahahaha...”, tertawa macan lain berbarengan.
“ANJRIT lo! Gue lagi gini di tertawain . monyet lo! Eh.. macan lo!”.
“ayo.. kita lihat seprti apa candeolo itu!”, teriak salah satu macan disitu. Semuanya berbondong-bondong ingin melihat penampakan candeolo yang ternyata masih di atas pohon. Setelah sampai di tempat, semuanya clingak-clinguk melihat sekitar dan salah satu macan ada yang menunjuk ke atas. Melihat banyak macan di bawah, maling gemeternya menjadi-jadi. (om.. ampun.. om macan.. ampun..). Maling ketakutan. Saat maling jatuh ke bawah karena gemeter melihat gerombolan macan. Macan yang mengira itu Candeolo langsung lari takut ditangkap dan disantap. Keesokan harinya, Raja macan berpidato di depan rakyatnya dan menyuruh agar tidak mencari mangsa di sekitar kandang Bajuri. Begitu juga maling yang bercerita kepada temen seperjuangannya, supaya tidak mencuri kambimg Bajuri yang bisa berubah wujud menjadi macan. Akibat salah sangka antara macan pongo dan maling o’on, kambing Bajuri terus bertambah dan bertambah banyak.
4 Sehat 5 Berangkat
Oleh M.Arif Sugandi
Kicau burung (adek gue) membangunkan tidur nyenyak gue. Melihat jam yang terus berputar, seakan nyuruh gue untuk bangun. Gue langsung menjalankan tugas pagi, untuk menyetorkan kepada ‘Bapak WC’. Tugas suci gue sudah selesai, gue langsung masuk kamar mandi. Bergegas menggosok gigi yang penuh penuh dengan sisa makanan tadi malam. Terdengar suara dari luar, suara Emak gue.
“Kalau mandi yang bersih, biar cewek-cewek pada nempel!”.
Emang gue kalau mandi gak pernah bersih apa? (rintihan dari dalam hati)
“(Anjrit!), Iye mak, ntar nenek-nenek juga nempel ama gue”, sewot mode: ON.
Sambil melanjutkan gosok gigi, gue bernyanyi lagu d’Masiv – Natural.
“Nak, ntar kalau berangkat hati-hati, barang-barangnya sudah mak tata di atas meja”, suara mak dari kejauhan, padahal sudah tau kalau anaknya budek.
Karna lagi asyik-asyiknya mandi, gue cuekin omongan mak gue.
Pukul 06.06 di HP gue berangkat, entah keberatan tas atau masih ngantuk gue merasa berat untuk melangkah. Sesampai di Alun-alun gue langsung naek angkot orange yang penuh dengan emak-emak membawa gedang untuk dijual di pasar. Tiba di terminal gue langsung pindah bus. Mata gue menabrak tulisan yang membuat gue bingung “4 Sehat 5 Berangkat”. Otak gue mulai beranggapan, ternyata supir bus di Indonesia masih ada yang ‘kere-ativ’, mungkin dapat pencerahan dari betapa di gunung emaknya kali.
Pukul 06.06 di HP gue berangkat, entah keberatan tas atau masih ngantuk gue merasa berat untuk melangkah. Sesampai di Alun-alun gue langsung naek angkot orange yang penuh dengan emak-emak membawa gedang untuk dijual di pasar. Tiba di terminal gue langsung pindah bus. Mata gue menabrak tulisan yang membuat gue bingung “4 Sehat 5 Berangkat”. Otak gue mulai beranggapan, ternyata supir bus di Indonesia masih ada yang ‘kere-ativ’, mungkin dapat pencerahan dari betapa di gunung emaknya kali.
Langsung saja gue masuk dan duduk di depan dekat pintu. Pasti kenek bus ngira onyet darimana itu? Gue masuk , tiba-tiba manusia yang lain mengikuti gue naek bus ‘4 Sehat 5 Berangkat’. Emang kedatangan gue membawa rejeki. Gue juga takut gara-gara gue membawa rejeki, ntar di jadiin peliharaan supir dan setelah supir itu sukses karna gue, gue ntar buat rebutan supir-supir indonesia. Gue ogah. Amit-amit silit.
Selama perjalanan, semakin jauh semakin penuh oleh penumpang yang berwajah kisut kelaparan. Gue yang duduk di depan dekat pintu, juga dekat dengan kenek yang dari tadi bersandar di besi pintu. Saat supir mengerem, dengkul gue nyundul pantat kenek dan hampir terus menerus. Enggak tau kenapa, kenek gak merasa risih dengan dengkul gue. Apa jangan-jangan kenek membayangkan dengkul gue itu alat pijat untuk pantat. Apa jangan-jangan dia HOMO.Pikir gue. Bisa juga HOMO yang lama gak mendapat mangsa dan sekarang gue adalah mangsa yang dicarinya.
OMG! Gue langsung memasang tampang anak jalanan+begok yang ngeluarin ingus kental dan pliket dari mata gue. Telinga gue risih yang dari tadi mendengar kata ‘kiri’ tiap ada manusia mau turun. Gue mbayangin kalau gue yang jadi kenek, gue akan bergaya pejabat dan gue akan ngomong: “yang ‘kere-kere’, yang sehat dan gak sehat. Ayo, kita menuju ‘PLANET NAMEX’.
Tiba-tiba lamunan gue jadi pejabat geblek yang gak karuan dibangunin kenek yang LEBIH geblek dari gue. “Dah sampai ni”, kata kenek pelan, kayak membawa bas kotak di pinggir jalan. “iye, makasih ‘gay’. Gue langsung lari dan menjauh dari bus ‘4 Sehat 5 Berangkat’, takut jadi sasaran berikutnya. Ditusuk dari belakang.GAWAT! AMIT-AMIT SENDAL JEPIT.
Langganan:
Postingan (Atom)