Selasa, 27 September 2011

Kentut


Omongan yang keluar seenaknya tanpa ada tanggung jawab...

yah.. ini yang ingin aku sampaikan untuk negeri ini, politiknya seperti "kentut"...
cuma membual, yang kentut tidak merasa salah dan yang di kentuti merasakan dampaknya.

oleh : gandi (XI IPA 1)

APA SALAHNYA JADI KAUM MINORITAS


Selama minoritas itu meneriakkan kebenaran
s'lalu di dustai kaum mayoritas
kita mampu meneriakkan suatu kebenaran
dan bertahanlah walau kita sedikit atau bahkan sendiri

teriakkan kita yang sedikit ini
bagaikan sebuah cahaya lilin di kegelapan
berteriaklah demi kebenaran
karena kebenaran untuk di beberkan
bukan untuk di sembunyikan...




Karya : Ega (XI IPA 1)

Senin, 26 September 2011

Sampah


Jika bisa ku berkata
Pasti sumpah serapah terlontar
Jika bisa ku mengeluh
Pasti keluh kesahku untukmu manusia
Aku yang selalu jadi kambing hitam
Aku yang selalu kau salahkan
Jika disekitarmu kotor
Jika bencana banjir menerpa
Tak sadarkah kau manusia
Aku hanyalah benda
Yang bisa kau taruh dimana saja
Tapi mengapa aku kau hardik
Tapi mengapa aku kau cela
Jika bencana telah menerpa
Jika banjir dimana-mana
Berkacalah hai manusia
Bukan aku penyebab semua
Bukan aku pengganggu etika
Kaulah yang tak pandai mengelola
Agar aku lebih bermakna











Oleh : Ika Dyah Oktaviani (XI IPA 1)

KURSI PANAS


Aku yang kau puja
Aku yang kau damba
Mengatas namakan
Kepentingan rakyat jelata
Hai politikus-politikus serakah
Kau perebutkan aku
Dengan menghalalkan segala cara
Kau ingin duduk diatasku
Bertahtakkan kekuasaan semu
Bermandikan darah kaum jelata
Yang rela menumpah darah duka
Untuk kekuasaan semu belaka
Tempatku bukan untuk kaum durja

Tempatku bukan untuk para munafik
Kursi panasku bukan untuk politikus antagonis
Aku rela jika diduduki politikus bijak











Oleh : Ika Dyah Oktaviani (XI IPA 1)

Minggu, 25 September 2011

Gayus Vs Antasari Azhar

Ada apa dengan negaraku
Yang salah terlihat semu
Kebenaran selalu diganggu

Bersabarlah ketua KPK
Kuberharap untuk Negara
Jeratlah Gayus satu,dua,tiga,,,








buah karya : chafif dwi pramandika

Ajakan Seorang Teman

Kuberi jiwaku untuk dirimu
Janganlah pergi wahai sahabat
Kuingin kau tetap hidup bersamaku

Kuberi seluruh harapan untukmu
Janganlah tersesat oleh dunia
Kembalilah bersamaku


karya : Chofif Dwi Pramandika (XI IPA 1)

Biji Ataukah Pohon

aku resah menantimu dan terus berharap
Menjadi sesuatu ataukah bukan apa-apa
bagiku kamulah sumber kehidupan

Biji kecil yang kutanam di sore hari
Hidup yang tenang anaku sayang
Akan kusiram dengan permata dunia


by : Chofif Dwi Pramandika

IBU


Ibu..
Berjalan tanpa alas kaki
membanting tulang tanpa henti
ikhlas merawatku dariku bayi
sampai akhir hidupku mati..
Ibu..
Semua yang engkau lakoni
hanya untuk kelak ku nanti
walau berjuta rintang menghadang engkau tetap menerjang
dan bertarung melawan rintang

ibu..
ingin rasanya ku dekat denganmu
menangis dipangkuanmu
sampai ku tidur bagai masa kecil dulu..
Ku hanya bisa membalasnya dengan berdoaa memohon kepada sang pencipta
untuk ibuku tercinta..









oleh : ISMA NOVIANI (XI IPA 4)

Penghianatanmu


Waktu terus berjalan
Air mata trus mengalir
Membsahi kedua pipi ku
Pikiran ku pun selalu mengingat'mu

Aku pun tak mengerti
Apa yang ada dipikiranmu saat ini
Hingga kau begitu tega
Membiarkan'ku menangisi semua kenyataan ini
Kau tak pernah sedikit pun memikirkan kenytaaan ini
Dipikiranmu hanya ada wanita lain
Kau tak pernah menyadari
Betapa sakitnya hatiku saat kau bersamanya


 oleh : Siti Jaziroh (XI IPA 4)

Kepalsuan Politik


pembicaraan yang aku simak tiada berati
perencanaan tiada buah
kepastian penuh kebohongan
sungguh aku tak mengerti
kau ajarkan aku tentang arti sebuah kata pasti
semua itu aku rasakn hanya sebuah politik palsu
ku tunggu kepastian tak knjung datang
politikmu sungguh menyakitkan
pasrah ku hanya sebuah doa
keyakinan politik jalan pintas mu kan di cela Tuhan

karya : Ayu Wahyu N. (XI IPA 1)

Semangat Seorang Siswi



hari kini kian pagi
tibalah saat ku menunaikan tugas ku sebagai seorang siswi
jalan berliku harus ku lalui
kulangkakan kaki dengan jiwa yang gemi
semata hanya tuk ilmu yang harus ku miliki
hari-hari ku penuh dengan materi
tapi bagiku itu sangat berarti
karna ku ingin menjadi

orang yang terbaik tuk negeri
yang kini sedang ku tempati



Karya : Ayu Wahyu N.